Teller
Dilantai dasar
ditempatku bekerja terdapat sebuah Bank , aku menabungkan
sebagian penghasilanku
ke bank tersebut. Bank yang termasuk salah satu bank
swasta terbesar di
indonesia dan mempunyai karyawati yang cantik-cantik, seksi dan
muda belia. Salah satu
teller bank itu kenal baik dengan aku karena setiap
penyetoran dan
pengambilan uang dalam tabunganku melalui dia, yang bernama
Yufi.
Yufi orang pribumi,
sekal dan kalau boleh dibilang susunya melebihi ukuran normal,
rambutnya hampir
sepinggang, kulitnya putih, hidungnya mancung dan wajahnya
bebas jerawat. Sering
aku melontarkan canda yang dibalas canda pula oleh yufi.
Muncul dalam benak
pikiranku untuk menggaet teler tersebut, karena pengalamanku
menggaet wanita cukup
lumayan. Suatu hari kuajak yufi untuk makan siang bareng
tepat pada waktu
istirahat kantorku, tapi ditolaknya karena jam istirahatnya
setengah jam lebih
lambat dariku dikarenakan dikantornya bergantian.
Aku terpaksa mengikuti
istirahat jam kantornya dia, dengan alasan masih banyak
pekerjaan yang harus
diselesaikan bila ahung atau nirmala mengajak makan siang.
Dua hari kemudian yufi
kuhubungi untuk mengajak makan siang bersama dan
ternyata disetujui
olehnya. Gotcha .... gumamku. Aku makan siang bersama yufi
dibilangan harmoni,
happy day... aku yang traktir yuf... kataku.Benar nich.... ya
benar.... kataku. Sambil
makan siang kami cerita pengalaman kami masing-masing.
Setelah makan siang kami
menuju kantor kami masing-masing. Sorenya aku merayu
lagi untuk mengantar
pulang, soalnya pengin tahu tempat kosnya dia yang katanya
dibilangan tomang
mandala dan dia menyetujui ajakanku tersebut.
Jam lima sore kami
berangkat dari kantor untuk menuju kerumah kos, tapi aku
mengajaknya jalan-jalan
kesogo dulu dan sekalian makan malam. Setuju lagi kata
yang keluar dari
mulutnya yang mungil. Di Sogo, dia menuju counter pakaian dalam
wanita. Karena tidak enak,
aku hanya melihatnya dari jauh. Kelihatannya dia
membeli beberapa set
pakaian dalam yaitu celana dalam dan bra. Yufi membeli
pakaian dalam yang
sangat seksi dan berenda-renda. Jam enam lima belas perutku
mulai tidak bisa diajak
kompromi karena sudah saatnya diisi dan kuputuskan untuk
makan malam bersama yufi
lagi.
Setelah makan malam aku
langsung mengantarkan yufi ketempat kosnya yang
ramai dengan penghuninya
yang ternyata wanita semua dan kamar tersebut terpisah
dari rumah induknya,
jadi agak longgar sedikit jika menerima tamu karena
umumnya semua sudah
bekerja. Kamarnya berukuran kira-kira 4 x 4 m tersebut
ditata rapi oleh
penghuninya dan didepannya terdapat kursi tamu. Kuarahkan
pantatku dikursi tamu
dan kuambil rokok dari saku,kunyalakan... ssshh....
hhhuuuuu.... asap keluar
dari mulutku. "Mau minum apa gung...." sapa yufi, apa
saja deh.... kataku air
putih juga boleh.... segelas air putih keluar bersamaan
keluarnya yufi yang
sudah berganti pakaian daster tipis, tapi yufi masih mengenakan
pakaian dalam meski
tubuhnya terlihat secara samar. Selama dua jam aku duduk
diruang tamu untuk
ngobrol dengan yufi, kadang-kadang aku goda dia. "Yuf, udah
dipake blom pakaian
dalam yang kamu beli tadi?" godaku. Yufi tersipu-sipu.
"Belum",
jawabnya. "Emang mau dipake dimana sih", godaku lagi. "Nggak tau
ah",
jawab Yufi.
"Pokoknya aku pengen liat kamu make, abis itu baru aku polosin",
candaku.
"Iiiiihh....malu ah gung" jawab yufi, wajahnya memerah.
Sering-sering mampir
sini ya gung.... kaatanya memberi tanda lampu hijau buat
aku, hhhmmm... hhhmmm...
kataku. Tiga hari berturut-turut aku mengantar yufi
pulang.
Hari keempat jam tujuh
malam kami sudah sampai ditempat kos yufi, seperti
biasanya dia masuk dan
menyuguhkan minuman buat aku, demikian juga aku
seperti biasanya duduk
menunggu. Tapi kali ini lain aku menunggu yufi didepan
pintu, tepat dia keluar
dari kamar dan membawa minum aku tubruk dia dan air
dalam gelas tumpah kena
baju aku dan baju dasternya dia. OOhhh... sory kataku..
dia bilang.. wah maaf,
'nggak sengaja sambil membersihkan bajuku dari air.
Kupegang tangannya yang
lembut lalu kucium dia pada saat dia heran tanggannya
dipergang dan cruup....
merah padam mukanya.... tapi aku memegang bahunya dan
kuteruskan mencium
bibirnya yang masih terkatup. Kudorong masuk kamar dan
kududukan dibibir tempat
tidur sambil bibirnya masih kurapatkan dengan diriku,
tangannya mulai merayap
ketanganku yang penuh dengan bulu, bibirnya mulai
dibuka secara perlahan
sambil menutup matanya secara perlahan pula.
OOOgghhhh.......
ooohh....... kumainkan lidahku didalam langit-langit mulutnya
dan.... geli...
katanya..... kini tangankupun mulai beraksi yang kiri memegang leher
dan kanan meraba buah
dadanya yang masih terbungkus daster dan bh.
oooohhh...... mulai
kubuka kancing bhnya yang berwarna pink lalu kuraih lagi dan
kuraba lagi buah dadanya
sambil bibirku terus melumat bibirnya oooohhhh.....
gung......tanganku
memainkan putingnya bagai mencari chanel radio dan yufi
bergelinjang...
aaauuuww..... sakit... katanya, rupanya aku terlalu keras memainkan
putingnya.. akhirnya
dengan perlahan kupermainkan putingnya yang ternyata
berwarna agak kemerahan
dan mulai menegang.
Kuturunkan resleting
dasternya agar lebih mudah menurunkan dasternya...dia
melepaskan ciumanku dan
"tutup dulu pintunya... nanti kalau ada orang kan
malu...." katanya.
Kuraih daun pintu dan kututup rapat lalu kuteruskan untuk
membuka dasternya.
Kulepas juga bh pinknya yang masih nyangkut dipundaknya
dan ternyata teteknya
besoar banget... kuserobot langsung keputingnya karena
teteknya besar sekali...
aaaahhhhh.....sambil tangannya menjambak rambutku...
Dari puting yang kiri
pindah keputing yang kanan, kuperhatikan putingnya sudah
tegang... barulah
tanganku meraba cdnya yang warnanya sama agak basah jika
tanganku menyentuh pas
memeknya... cepat-cepat kuturunkan kebawah dan
hhhuuuiiiiihhhhh.....
jembutnya juga banyak.... lebaaatttt...... kurabadan kugesek-
gesek itilnya....
memeknya mulai banjir.... dia mulai membuka pakaianku... Mulutku
tetap pada teteknya
sambil nyupang diteteknya dari yang kiri pindah ke kanan terus
sambil itilnya kugesek
terus.
Agak terkejut juga dia
melihat kontolku sudah mengacung keatas... dibelainya mulai
dari kepada sampai
kebiji pelerku.... ooohhhh..... ssshhhh...... hanya itu yang
terdengar dari mulut
kami berdua.Kusodorkan kontolku ke yufi, kepalanya mulai
bergerak menuju arah
kontolku dan sllleppp..... kontolku dilumat mulai dari kepala
sampai keujung batang
eeggghhhhh....... uuueeeghh... aduh... mentok nich... terus
dia mulai melumat,
menjilat dan menciumi kontolku dengan penuh nafsu dan
lembut... uuuuhhhhh.....
aku juga nggak tinggal diam jariku langsung masuk ke
lobang memeknya yang
sudah banjir... aaaahhhhh.... ssssshhhh.... itilnya
kupermainkan pakai
jempolku ssshh.... aku angkat kepalanya dan kurebahkan
badannya serta kuangkat
kedua pahanya agar lebih jelas terlihat memeknya yang
tembam itu... lidahku
mulai menjalari dari itilnya hingga lobang memeknya
sssshhh....
hhhhmmmmm.... gung..... sekarang yuuuukkk..... ssshhh.... kuhisap
itilnya yang sudah
membesar ssshhhh.... aahhhh.... gung.... ayo dong......
rengeknya lagi.... tapi
aku tidak menghiraukan rengekan tersebut dan terus asik
memainkan itilnya dengan
lidahku... ssshhhh... ooohh..... gung....... nggak kuat
nich...... ssshhhh.....
hhhmmmm.... aaaaacccchhhhhhhhh......... terdengan rintihan
kecil yang agak
panjang... tangannya menjenggut rambutku.... ssshhhhh.....
rupanya yufi sudah
mencapai orgasme.... sedang aku masih asik dengan lidahku
didalam lubang memeknya
yang menegang saat dia mencapai orgasme... gung.....
ngilu nich......
katanya.. soalnya itilnya terus aku jilati...
Aku angkat kedua kakinya
melebar dan kutekan pahanya dengan kedua tanganku
terlihat memeknya
merekah dan bulu jembutnya tumbuh bagai semak belukar yang
lebat... kuarahkan
kontolku kememeknya dan ssshhhh...ooohhhh..... aaahhhh....
enak gung..... mulai
menerobos liang memeknya sshhh... hhhhmmmm....
ooouuuuhhhh.... mulai
aku gerakan maju mundur ssssshhhhh..... agak perlahan
pertamanya lalu
kupercepat dan kupercepat ssshhhh.... ssshhhhh...... bibir atasnya
menggigit bibir bawahnya
tangannya meraih tanganku.... gung..... ooohhhh.... jariku
mulai menyentuh
memeknya.... sssshhhh.... ooohhhmmm..... terus.... terus.......
lebih cepat lagi.......
sambil kepalanya bergerak kekiri dan kekanan rambutnya sudah
tidak karuan.....
ssshhh.... lima belas menit lebih aku mengocok memeknya yufi
dengan kontolku
teruss...... aaaahhhh.... yuff........ crrraatttt.... crraatttt.....
crrraatttt...... kutekan
pantatku dan tumpahlah pejuku didalam liang memeknya....
mulai kendur gerakannya
dan akupun lemas.... ssssshhhh.... ooohhh...... kini
tanganku meraih buah
dadanya yang masih kubiarkan dan tubuhku ambruk diatas
tubuhnya.... kaki yufi
menjepit pinggulku... lalu kucium dengan mesra crruppp......
nikmat sekali yuf memek
kamu..... kataku.. sama...... katanya.
Kucabut kontolku dari
liang memeknya yufi dan tubuhku bergeser kesampingnya
yang masih posisi
tidur... kuraih rokokku dan kunyalakan pluuss..... asap rokok kini
mencemari kamarnya
yufi.... Sambil cerita kapan pertama kali dia bercinta.. "waktu
kuliah dulu.... sama
cowoknya... tapi sekarang udah putus... " katanya. Terus kamu
nggak nuntut sama
dia..kataku.. "nggak lah... capek ngurusinnya..." timpalnya lagi..
yuf kamu cantik deh...
kataku.. "Hhhhmmmm gombal... laki-laki kalo udah ada
maunya aja..."
katanya, bener... mau nggak jadi cewekku... pintaku... "aaahhh
kamu khan sudah ada yang
punya..." katanya sambil menyandarkan kepala
dibahuku dan tangannya
mengelus dadaku. Aku serius nich.... "terserah...
tergantung nanti
lanjutannya..." katanya.. Bau keringat nih yuf.. mandi yukk...
pintaku dan kami
langsung menuju kekamar mandi yang ada diruangan tersebut.
Dikamar mandi aku ciumi
dia dan kami saling menggesek-gesek dan menggosok
badan. "Kalau kamu
mau jadi cewekku kamu pindah saja ditempatku.." bisikku,
"nanti orang tua
kamu gimana..." bisiknya pula. Memang yufi selama ini belum tahu
kalau aku tinggal
sendiri ehhh.. bersama amanda.
Selesai mandi kami
berpakaian dan merapihkan kembali, kutengok jam tanganku...
ternyata sembilan empat
lima. Aku pamit pada yufi sambil mencium bibir, pipi dan
keningnya... dan kuremas
toketnya yang belum dibalut dengan bh.
Daaggg.....Dirumah
amanda sedang menunggu aku untuk makan malam, kami
makan malam dengan cara
kami sendiri yaitu makan bersama tanpa busana, jadi
setelah makan bisa
langsung bercinta. Dengan yufi sudah satu rit, ditambah dengan
amanda dua rit jadi tiga
rit nih malam... tapi asyik.
>>>>>>>>>TAMAT<<<<<<<<<<<
0 comments: on "Cerita SEX Teler"
Post a Comment